Sepak
Bola, sepanjang perjalanannya sejak mulai dimainkan pelajar-pelajar Inggris di
era 1800-an hingga ditimang-timang selebritis lapangan hijau yang
berlenggak-lenggok dengan sepatu mengkilap di era modern telah meninggalkan
banyak jejak langkah, entah jejak dalam hal remeh-temeh seperti evolusi rancangan
bentuk stadion hingga makna permainan ini sendiri bagi masing-masing orang yang
terlibat atau melibatkan diri didalamnya, katakanlah rivalitas antar pendukung
tim. Rivalitas, ya rivalitas, Anda-anda yang tak menyukai permainan ini,
mungkin akan geleng-geleng kepala melihat bagaimana sepak bola telah menjadi
bagian jiwa bagi orang-orang yang menggilainya hingga dapat menciptakan
perseteruan yang rasa-rasanya tak masuk di akal sehat. Bagaimana mungkin permainan
yang dimainkan dua puluh dua orang yang sibuk mengejar-ngejar sebuah bola sepak
di lapangan rumput dapat menciptakan dampak yang begitu destruktif? Sudah tak
terhitung berapa nyawa yang hilang akibat perseteruan-perseteruan antar
kelompok pendukung tim-tim permainan ini. Agak kurang kerjaan ya? Tergantung
dari sudut pandang mana anda melihatnya.