Musim 2008-2009, Wigan
Athletic berhasil mengalahkan Newcastle United dalam pertandingan yang dihelat
di JJB Stadium. Satu dari dua gol Wigan Athletic yang bersarang di gawang Shay
Given (kiper Newcastle saat itu) dilesakkan oleh pemuda Mesir bernama Amr Zaki.
Biasa saja? Tak ada yang istimewa? Tunggu sampai anda tahu apa yang diucapkan
Zaki usai pertandingan.
“Aku sedang berpuasa
saat bertanding melawan Newcastle,” kata Zaki yang bermain penuh selama 90
menit seperti yang dikutip dari Goal.com.
Amr Zaki |
Amr Zaki hanya satu
dari banyak pemain muslim yang bermain di liga sepak bola di Eropa, beberapa diantaranya
nama-nama beken seperti Karim Benzema, Mesut Ozil, Samir Nasri, Yaya Toure,
Demba Ba, dan Edin Dzeko. Sebagai pesepakbola yang dituntut untuk tetap fit di
setiap pertandingan, para pemain muslim ini kerap menemui kendala saat Ramadhan
tiba, tak jarang para pemain menerima semacam “larangan” untuk menjalankan
puasa.
Seperti yang terjadi di
pertandingan Internazionale menghadapi Bari pada 2009, saat itu Pelatih
Internazionale, Jose Mourinho, menarik keluar pemainnya, Sulley Muntari, di
tengah jalannya pertandingan dan mempertanyakan keputusan Muntari untuk
berpuasa ketika bertanding. Belakangan Mourinho meralat pernyataannya, “Keputusan
Muntari tidak boleh dikritik karena itu adalah bagian dari keyakinannya. Aku
bisa mengerti, dan aku tidak pernah meminta Muntari untuk tidak berpuasa dan
berhenti menjalankan kepercayaannya.”
Sulley Muntari |
Bahkan, Amr Zaki sampai
harus berbohong untuk terus menjalankan ibadah puasa. “Saat itu pelatihku di
Wigan memahami apa yang aku lakukan, tapi dia merasa tidak mungkin untuk
memainkan aku ketika sedang berpuasa, jadi aku harus memilih untuk bermain atau
tetap berpuasa. Aku memilih tetap berpuasa, tapi aku tetap bermain di beberapa
pertandingan saat sedang berpuasa, tentu saja itu karena aku tidak memberi tahu
pelatihku kalau aku sedang berpuasa,” ujarnya.
Lain Amr Zaki lain pula
Mesut Ozil, gelandang Real Madrid ini tidak sampai menjalankan ibadah puasa
saat hari pertandingan, “Karena pekerjaanku, aku tidak bisa menjalankan ibadah
di Bulan Ramadhan dengan sempurna. Aku berusaha berpuasa sebanyak hari yang aku
bisa, tapi saat hari pertandingan aku tidak bisa menjalankannya, karena aku
harus terus minum dan makan yang cukup untuk menjaga staminaku. Aku akan
menggantinya di hari-hari libur setelah Ramadhan.”
Mesut Ozil |
Bulan Ramadhan memang
akan sangat sulit bagi banyak pemain muslim di Eropa karena klub yang mereka bela akan
terus mengontrol setiap aspek kebugaran pemain-pemain mereka, mengeceknya tiap
minggu, menyusun jadwal latihan yang harus dilakukan setiap pemain dan hal-hal
lain yang semakin menyulitkan pemain-pemain ini untuk berpuasa. Bek Liverpool
yang baru direkrut dari Manchester City, Kolo Toure, menjelaskan bahwa berpuasa
di bulan Ramadhan bagi pesepakbola akan sangat memerlukan disiplin yang tinggi.
Tapi pemain kelahiran Pantai Gading ini tidak melihat alasan untuk tidak
menjalankannya, Toure malah menyebutkan bahwa berpuasa Ramadhan membuatnya lebih
kuat sebagai pesepakbola.
Kolo Toure |
“Benar-benar dibutuhkan
kedisiplinan, bagiku lima hari pertama sangatlah berat, tapi setelah itu tubuh
mulai beradaptasi dan aku sangat senang,” ujarnya saat diwawancarai liverpoolfc.com
beberapa waktu lalu.
Toure mencontohkan
rekan sesama muslimnya di liga Inggris, Demba Ba, yang malah makin meningkat
performanya setelah berpuasa di bulan Ramadhan, “Setelah Ramadhan, tubuhmu
menjadi bersih dan akan merasa lebih fit, seperti yang diperlihatkan Demba Ba
yang mencetak banyak gol karena tubuhnya menjadi lebih fit, aku merasa terkesan
bagaimana berpuasa Ramadhan malah dapat membuat kami menjadi lebih kuat.”
Demba Ba |
Hal ini diamini Amr
Zaki yang merasa lebih kuat saat berpuasa, “Saat Ramadhan, aku berusaha untuk
berpuasa penuh, dan itu tidak menurunkan performaku. Malah sebenarnya aku
merasa lebih kuat. Aku sudah bermain di banyak pertandingan saat berpuasa.”
“Pasti sangat berat,
tapi ketika kamu percaya kepada Allah, tak ada yang tidak mungkin,” tutup Toure
pasti.
Dapat Ucapan Selamat Lebaran dari Samir Nasri "Eid Mubarak!" |
Ramadhan, ya Ramadhan,
ketika para pesepakbola muslim di Eropa sana saja dengan segala hambatannya
tetap berusaha untuk menjalankan ibadah puasa, mengapa kita di Indonesia yang dengan
segala kondisi yang tidak bisa dikatakan tidak mendukung harus mengeluh lapar
dan haus saat berpuasa?
bravo sepakbola pokoknya :D
BalasHapus